Danau raksasa ditemukan di Mars untuk pertama kalinya. Para astronom mengatakan, penemuan ini menambah harapan terkait ketersediaan air di planet tersebut, juga kemungkinan adanya kehidupan.

Menurut penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Science, danau yang terletak di bawah lapisan es Mars tersebut memiliki lebar 20 kilometer. Itu adalah sumber air terbesar yang pernah ditemukan di Planet Merah.

“Ada air di sana, tak diragukan lagi,” kata Enrico Flamini, manajer misi Mars Express dari badan antariksa Italia.

Meski begitu, danau tersebut tidak bisa diselami atau diminum. Ia terletak hampir 1,6 kilometer di bawah permukaan es di lingkungan yang keras dan dingin. Apakah bentuk kehidupan mikrob bisa berkembang di sana masih jadi perdebatan.

Beberapa ahli skeptis terhadap kemungkinan tersebut karena danau sangat dingin dan tandus, juga tercampur dengan garam dan mineral Mars yang terlalu berat.

Suhunya diperkirakan di bawah titik beku air murni. Meski begitu, danau tetap cair karena kandungan magnesium, kalsium, dan natrium.

Deteksi radar

Penemuan ini berhasil dilakukan dengan menggunakan instrumen radar pengorbit Mars Express milik European Space Agency (ESA) yang diluncurkan pada 2003.

Alat tersebut dikenal dengan nama Mars Advance Radar for Subsurface and Ionosphore Sounding (MARSIS), yang didesain untuk menemukan air di Mars dengan cara mengirim getaran radar yang menembus permukaan dan lapisan es.

Selanjutnya. MARSIS mengirim laporannya dengan gelombang radio dan memantulkannya kembali ke pesawat luar angkasa.

Pantulan itu menyediakan informasi bagi para ilmuwan tentang apa yang ada di bawah permukaan Mars.

Sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Roberto Orosei dari National Institute for Astrophysics, mengamati wilayah bernama Planum Australe, yang terletak di selatan ‘topi es’ Mars dari Mei 2012 hingga Desember 2015.

Sebanyak 29 set sampel radar menunjukkan adanya perubahan yang sangat tajam – memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan skema danau.

“Profil radar di daerah ini mirip dengan danau cair yang ditemukan di bawah lapisan es Antartika dan Greenland di Bumi,” tulis peneliti.

Perlu dikonfirmasi lagi

“Ini pertama kalinya ada sumber air yang terdeteksi di Mars. Sangat menarik,” kata David Stillman, ilmuwan senior di Department of Space Studies, Southwest Research Institute.

Meski begitu, Stillman, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa pesawat luar angkasa atau instrumen lainnya perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi penemuan tersebut.

Ia mengingat kembali bagaimana instrumen radar SHARAD milik badan antariksa Italia yang diluncurkan pada 2005, tidak dapat mendeteksi air di bawah permukaan.

“Aneh rasanya jika SHARAD tidak bisa menemukan hal yang sama. Faktanya, SHARAD bahkan tak mampu menembus es Mars dan tidak ada yang tahu alasannya. Oleh sebab itu, saya masih agak skeptis terhadap penemuan ini,” papar Stillman.

Namun, di sisi lain, para peneliti juga semangat dengan potensi penemuan di masa depan. Jika cairan dapat ditemukan di kutub selatan Mars, kemungkinan itu juga ada di tempat lain di planet tersebut.

Chris Hadfield, astronaut Kanada, melalui akun Twitternya mengatakan bahwa penemuan ini berkaitan dengan pertanyaan mendasar tentang kehidupan.

“Di Bumi, ketika ada air, maka ada kehidupan. Mungkin begitu juga di sana dan kita tidak sendirian,” tuturnya.

0 Responses "Danau Raksasa Ditemukan di Mars, Dapat Menunjang Kehidupan?"

Post a Comment