Isi alam semesta hanya 5% yang dapat dilihat, sementara 95% merupakan energi gelap atau materi gelap. Jadi kita tidak melihat materi tersebut, tetapi ilmuwan berpikir ada bagian lain seperti energi gelap yang menjadi kekuatan misterius. Menyebabkan alam semesta ini terus bergerak. Atau bisa saja energi gelap adalah kesalahan teori gravitasi.

Materi gelap adalah bahan yang tidak terlihat, yang sebagian besar isinya berada di galaksi. Para ilmuwan berpikir, benda itu adalah gaya gravitasi yang saling menekan atau menarik dengan gravitasi lain.

Tim peneliti Oxford mempertanyakan dark energy, seandainya data yang digunakan ilmuwan sebelumnya ternyata cacat. Mereka melihat galaksi terdorong oleh kekuatan lain dalam bentuk energi konstan yang tidak terlihat. Mereka mengatakan, gelombang mikro kosmik tidak langsung dipengaruhi oleh dark energy atau energi gelap.

Setiap hari, bumi ditabrak oleh partikel kosmik. Tapi bumi tetap aman, hanya saja energi tersebut sebagian besar berasal dari luar tata surya kita.

Sinar kosmik adalah aliran partikel berkecepatan tinggi, terbang melalui ruang hampa, dan jatuh ke Bumi. Dari mana asalnya? Paling dekat adalah partikel dari matahari, disebut sebagai angin surya atau angin matahari. Partikel lain dipastikan bukan berasal dari matahari.

Partikel tersebut dapat menembus apa saja, dan pertanyaan yang tidak terjawab adalah asal energi kosmik tersebut yang tidak pernah diketahui sumbernya.


Semut Malaysia (Malaysian ant) juga dikenal dengan nama semut meledak, karena kemampuannya yang unik dalam mempertahankan diri. Serangga kecil dari jenis camponotus saundersi itu termasuk prajurit dalam koloni semut, dan mereka benar-benar prajurit yang berbahaya.

Semut Malaysia memiliki tubuh yang sama kecil dengan semut biasa, namun tubuhnya memiliki kantong beracun, dari bagian kepala hingga bawah punggungnya.

Ketika predator muncul, otot semut Malaysia akan berkontraksi untuk mempersiapkan racun, lalu menyemprotkannya dengan ganas. Musuh yang terkena semprotan racun itu bisa mati.

Atau, jika memiliki kemampuan cukup besar untuk bertahan hidup, pemangsa akan berpikir dua kali jika ingin mendekati semut lain di daerah tersebut.


Bumi bukan satu-satunya tempat di Tata Surya yang memiliki oksigen. Rhea, satelit dari Planet Saturnus, ternyata kaya akan oksigen.

Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Galaksi Bima Saksi, setelah Jupiter. Planet gas ini memiliki 62 bulan, dengan Titan sebagai satelit terbesar.

Pesawat milik Badan Antariksa Amerika Serikat NASA, Cassini, melintas dekat orbit Rhea. Pesawat tanpa awak itu mendapati bulan dingin tersebut memiliki atmosfer yang mengandung oksigen.

Ini merupakan tempat ketiga di luar Bumi yang memiliki oksigen. Dua bulan milik Jupiter, Europa dan Ganymede, juga kaya akan oksigen. Baik dua satelit itu maupun Rhea sama-sama diselimuti es.

Hal ini membuat peneliti berkesimpulan sementara bahwa satelit es mengandung oksigen. “Fakta semakin banyaknya temuan tempat beroksigen sangat menggembirakan,” ujar Ben Teolis, Kepala Peneliti Southwest Research Institute kepada Space.com.

Dari temuan sebelumnya di Jupiter, oksigen muncul dari es. “Dari es, pecah jadi hidrogen dan oksigen,” katanya. Teolis menduga proses yang sama terjadi di Saturnus.

Seluruh permukaan Rhea tertutup es dengan garis tengah 1.529 kilometer. Dari pengamatannya di ketinggian 502 kilometer dari permukaan, Cassini mendapati 70 persen atmosfer Rhea terdiri atas oksigen dan sisanya karbondioksida. Namun kadar oksigennya terlalu rendah, lima triliun kali lebih rendah ketimbang di Bumi.


Ketika raja-raja Mesir atau orang-orang penting di zaman Mesir kuno meninggal dan dimakamkan sebagai mumi, makam mereka dihiasi dengan aneka barang mahal, termasuk emas, permata, perak, dan lain-lain. Sayangnya, barang-barang berharga itu belakangan hilang dari makam mereka, karena dijarah para perampok makam.

Karena itu pula, ketika para arkeolog menemukan makam-makam mumi dari Mesir kuno, umumnya kondisi makam atau sang mumi sudah menyedihkan, tanpa barang-barangh berharga yang melekat.

Namun, baru-baru ini, mumi dengan topeng perak berhias emas dan sejumlah sarkofagus ditemukan di areal kuburan kuno di Saqqara, Mesir. Penemuan ini dilakukan oleh tim yang beranggotakan arkeolog asal Mesir serta Jerman.

Kompleks kuburan kuno itu berisi sejumlah terowongan sedalam lebih dari 30 meter. Dari beberapa penemuan itu, di antaranya diketahui berusia sekitar 2.500 tahun, termasuk mumi dengan topeng perak berhias emas. Tim arkeolog itu memprediksikan mumi berasal dari era tahun 664 dan 404 Sebelum Masehi.

Mata mumi bertopeng perak itu mengandung kalsit, batu obsidian, dan batu akik warna hitam.

"Penemuan topeng mumi ini bisa dibilang sensasi. Sangat sedikit topeng dengan material metal mewah yang ada saat ini, karena kebanyakan kuburan Mesir kuno telah dijarah sejak lama," ujar Ramadan Badry Hussein, kepala tim Mesir-Jerman tersebut, dari Universitas Tübingen, dilansir Live Science.

Topeng itu ditemukan di wajah mumi, yang tersembunyi di dalam peti kayu yang sudah rusak. Dari tulisan yang terdapat pada peti, para arkeolog dapat menyimpulkan mumi itu seorang pendeta yang dulu melayani dewi bernama Mut.

'Workshop' pembuatan mumi

Para arkeolog juga menemukan sisa-sisa yang mereka anggap sebagai sebuah 'workshop mumi', yaitu tempat mumi-mumi dikumpulkan sebelum dikubur di areal pemakaman tersebut.

Workshop itu berisi mangkuk dan gelas untuk menyimpan minyak yang dipakai untuk proses pembuatan mumi. Selain itu, ada dua kolam besar yang sepertinya digunakan untuk mengeringkan mumi dengan natron, dan mempersiapkannya dengan perban yang menggulungnya.

Workshop itu masih berada dalam bangunan yang terbuat dari batu bata dan kapur. Bangunan itu berada di atas terowongan besar yang menghubungkan beberapa kuburan berisi mumi dan sarkofagusnya.

Saat ini, para arkeolog sedang menyempurnakan pemetaan pemakaman kuno tersebut, juga menjalankan proses penggalian. Riset ini disponsori oleh Yayasan Riset Jerman. Kebanyakan anggota tim arkeolog tersebut berasal dari Universitas Tubingen.


 


 Black Panther, salah satu sosok superhero di dunia Marvel, terkenal dengan kostumnya yang berwarna hitam. Kostum khas itu tidak hanya menyembunyikan sosok di dalamnya (T'Challa), tapi juga memungkinkan pemakainya memiliki kekuatan super.

Kostum Black Panther terbuat dari bahan yang disebut vibranium. Rahasia dari kekuatan yang dimiliki pemakainya adalah material dasar kostum tersebut. Vibranium merupakan komponen sama yang menjadi bahan utama perisai ikon karakter Marvel lainnya, yakni Captain America.

Vibranium, tentu saja, tidak ada di dunia nyata, karena ia hanya bahan fiksi yang diciptakan oleh si pembuat komik. Dalam kiah di komik, vibranium hanya ada di sebuah negara berteknologi tinggi yang sama-sama fiktif, yaitu Wakanda.

Vibranium menjadi elemen penting dalam dunia fiksi ilmiah Marvel. Bahan ini diceritakan digali dari sebuah lokasi di Bumi, layaknya sumber minyak di daerah Timur Tengah. Lokasinya di Wakanda, tempat jatuhnya sebuah meteor besar pada 10.000 tahun yang lalu.

Dalam film, vibranium merupakan bahan metal yang mampu menyerap gelombang dan getaran lain. Ia mengubah energi kinetik dan getaran atom dari proyektil menjadi bentuk energi yang tidak mematikan.

Energi kinetik peluru biasanya akan menyebabkan getaran atom ekstrem sehingga ikatan kimia yang disatukan pada setelan luar akan rusak, dan peluru akan menembus tubuh.

Hal ini menjadikannya material yang tepat untuk alat-alat perlengkapan perang, seperti senjata dan perisai. Singkatnya, berkat material tersebut, setelan Black Panther tahan terhadap serangan peluru.

Terdengar seperti cerita untuk anak-anak? Bagi Anda yang setuju, tunggu dulu. Karena seorang profesor astronomi memiliki penjelasan secara ilmiah mengenai konsep vibranium.

Dalam sebuah unggahan blog, James Kakalios dari University of Minnesota, Amerika Serikat, menjelaskan seperti apa bahan vibranium itu di dunia nyata. Kakalios, yang menjadi penulis buku The Physics of Superheroes, menyatakan ada bahan nyata yang mendekati kekuatan vibranium. Namanya grafena.

Grafena merupakan bahan yang terdiri dari satu lembar atom karbon, tersusun dalam pola hexagonal. Ia merupakan salah satu bahan tertipis yang pernah diciptakan manusia. Meski tipis, grafena memiliki sifat yang fleksibel dan lebih kuat dari besi.

Dalam buku tentang substansi, ilmuwan Les Johnson dan Joseph E. Meany menjelaskan bahwa bahan dasar grafena adalah grafit yang kemudian dipisahkan secara kimia. Sebagian besar berubah menjadi bubuk, dan para ilmuwan masih mencari tahu bagaimana mengubahnya menjadi lembaran seperti plastik.

"Grafena saat ini terkandung dalam sejumlah produk konsumen. Bahan ini sudah keluar di pasaran. Namun grafena tersebut memiliki komposisi sangat kecil, dan dicampur menjadi bahan-bahan lain seperti karet dan plastik dan semen dan cat dan tinta," ujar Meany dikutip dari The Verge.

Grafena dicampurkan dengan maksud untuk meningkatkan dan mengubah sifat bahan lainnya. "Masalah produksi grafena terletak pada pembuatan lembaran yang sangat besar, katakanlah bahwa dalam bentuk yang dapat Anda lihat dengan mata kepala sendiri."

Kembali ke Kakalios, ia mencatat bahwa di film Black Panther, ledakan yang diserap oleh setelan vibranium harus dipentalkan ke suatu tempat. Energi tidak bisa hilang. Oleh sebab itu Kakalios menyatakan sebuah fenomena yang disebut sonoluminescence, di mana gelombang diubah menjadi cahaya.

Energi gelombang suara biasanya berkali-kali lebih kecil dari energi dalam seberkas cahaya, jadi ini adalah salah satu cara agar sejumlah besar energi kinetik akibat proyektil yang terkena dampak dapat diubah menjadi bentuk yang tidak mematikan.

Secara teoritis, hal ini mungkin terlihat seperti seberkas cahaya yang terpancar dari setelan baju setelah benturan. Tapi di film tersebut, adik Black Panther bernama Shuri, seorang jenius ilmiah yang memiliki keahlian menyaingi Tony Stark (Iron Man), telah merancang setelan sedemikian rupa untuk menyimpan energi kinetik yang ditembakkan sehingga bisa digunakan dalam serangan balik.

Kostum tersebut kemungkinan memiliki sejumlah kabel serat optik yang terjahit di dalamnya, dan memiliki penyimpan daya optik yang dapat dilontarkan kemudian.


 


Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Latin American Antiquity, masyarakat Inca kuno sepertinya menegaskan kekuasaannya pada orang-orang yang membangkang dengan memenggal kepala mereka. 

Para arkeolog menggali Iglesia Colorada, salah satu lokasi di Cile yang dulunya terkenal sebagai tempat tinggal peradaban Inca. Di sana, mereka menemukan tengkorak tiga wanita muda berusia sekitar 16-30 tahun yang kemungkinan dilemparkan begitu saja bersama dengan tubuh hewan. 

Semua tengkorak yang ditemukan memiliki profil patologis yang sama, baik dari stres, infeksi, atau faktor genetika. 

Kesamaan lainnya: masing-masing memiliki dua lubang melingkar ke lobus frontal dan yang ketiga di parietal. Menurut para peneliti, kemungkinan besar mereka mengalami "kekerasan mengejutkan dan ekstrem". 

Semua tengkorak yang ditemukan memiliki profil patologis yang sama, baik dari stres, infeksi, atau faktor genetika. 

Kesamaan lainnya: masing-masing memiliki dua lubang melingkar ke lobus frontal dan yang ketiga di parietal. Menurut para peneliti, kemungkinan besar mereka mengalami "kekerasan mengejutkan dan ekstrem"

Metode kekuasaan dengan penyiksaan semacam itu telah lama diamati pada masyarakat kuno di wilayah tersebut. Pada budaya Paracas dan Nasca, kerap ditemukan potongan kerangka yang termutilasi. Mereka juga menghias tembikar dengan kepala korban yang sudah dipenggal. 

Sementara itu, di Ica dan Acari Valley, para arkeolog menemukan ratusan trofi dari kepala yang mengalami "perubahan kondisi", seperti bagian tengkorak yang membesar, tulang belakang terangkat, jaringan lunak wajah yang terawetkan, serta mulut dan mata yang dijahit. 

Di Cile, kepala-kepala manusia ditemukan dalam sebuah jaring. Kepala yang terpenggal ini berfungsi sebagai simbol kemenangan dan pengaruh yang kuat terhadap musuh. Selama beberapa masa, praktik ini tidak bisa dibuktikan, sampai peneliti menemukan tengkorak di Iglesia Colorada. 

Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa kepala-kepala tersebut dipenggal di desa, pada era transisi dari Diaguita ke kekuasaan Inca. Menyiratkan bahwa memenggal kepala mungkin menjadi upaya ideologis baru untuk mengendalikan kerusuhan sosial. 

Perubahan ekonomi dan politik pada saat itu memang berpotensi menciptakan stres sosial sehingga pemimpin Inca merasa perlu menegaskan dominas dan kontrol pada pengikut barunya. 


Vladik, seekor harimau siberia jantan yang terkenal, telah kembali dari pengasingannya. 

Harimau berusia empat tahun yang terancam punah tersebut baru-baru ini terlihat di wilayah sama tempat ia pertama kali diselamatkan tahun lalu. 

Vladik pertama kali menjadi berita utama pada Oktober 2016, saat ia
berkelana ke kota Vladivostok, Rusia. Populasi harimau siberia di area ini rendah karena hilangnya habitat dan perburuan yang menyebabkan penurunan populasi secara drastis pada tahun 1930-an. 

Bagi penduduk di sana, adanya seekor harimau di jalanan merupakan peristiwa yang sangat langka. jadi ketika Vladik berkeliaran di dalam kota, para penduduk kota pun panik. 

Siberian Times melaporkan bahwa polisi berpatroli dengan senjata mesin dan drone. Vladik akhirnya berhasil ditangkap setelah polisi menerima petunjuk tentang keberadaannya, kemudian melacaknya, serta melepaskan tembakan obat bius ke leher Vladik. 

Mereka lantas mengirimkan harimau pingsan tersebut ke Amur Tiger Center, kelompok yang bekerja di bidang penyelamatan dan rehabilitasi harimau siberia. 

Selama tujuh bulan, Vladik tinggal di pusat tersebut. Ada beberapa dokter hewan yang memonitor kesehetan dan menguji kemampuan berburunya. Untuk pelepasan kembali Vladik, Amur, WWF-Rusia, dan Kementerian Sumber Daya Alam Rusia mensponsori satu helikopter untuk menerbangkan kucing besar itu ke Taman Nasional Bikin. 

Itu merupakan kisah sukses konservasi dengan akhir bahagia. Tapi Vladik punya rencana lain. 

Selama beberapa bulan, harimau tersebut telah menjelajah wilayah itu, memangsa beruang hitam himalaya, menyeberang jalan raya, melintasi jalur kereta api, dan melewati beberapa kota kecil. 

Dia berjalan hampir sejauh 400 mil ke selatan, dan terlihat kembali tepat di luar tempat tinggal lamanya, Vladivostok. Kali ini, Vladik tampaknya lebih berhati-hati dan tidak menonjolkan dirinya. 

Amur Tiger Center mengaku, mereka telah mengetahui bahwa Vladik telah keluar dari kawasan taman nasional. Namun mereka baru mengumumkan kepada publik, karena khawatir akan keselamatan kucing besar tersebut. 

Para petugas Amur mengetahui lokasi si harimau karena mereka sempat menyematkan kalung yang dilengkap dengan pelacak GPS sebelum hewan tersebut dilepas ke alam liar. Pemasangan kalung tersebut bertujuan untuk mempelajari pergerakan spesies. 

Sejauh ini, Vladik belum pernah berjalan di depan kamera jebak yang dipasang oleh Amur di jalur yang telah diprediksi. Alhasil, mereka hanya dapat melacak pergerakan Vladik dari kejauhan. 

"Kami bergurau, bahwa ini mungkin \'putaran kemenangannya\'," ujar Andrey Shorshin dari Amur Tiger Center. 

Harimau jantan dewasa seperti Vladik diketahui gemar menjelajah hingga jarak jauh demi mencari teritori yang mungkin menyediakan akses terhadap persediaan makanan berlimpah dan pasangan. 

Sepuluh persen populasi harimau Amur di dunia tinggal di Taman Nasional Bikin, dan para petugas berspekulasi bahwa Vladik mungkin kabur dari tempat itu karena populasi yang terlalu padat. Memulihkan kembali populasi harimau seiring pembangunan yang terus meningkat menjadi masalah sulit bagi Amur Tiger Center dan lembaga konservasi lain. Sekitar 500 harimau siberia dapat ditemukan di wilayah tersebut, dan populasi itu diharapkan terus bertumbuh. 

Dengan melanjutkan pelacakan pergerakan Vladik, Shorshin mengatakan bahwa mereka dapat mempelari lebih lanjut tentang bagaimana harimau siberia beradaptasi dengan pambangunan manusia. 

Legenda Ngoubou

Posted by BaronNight On 12:47 AM 0 comments

 Ngoubou adalah makhluk cryptid dari wilayah sabana Kamerun yang dikatakan memiliki enam tanduk, berkuku, dan bertarung dengan gajah untuk tanah (mungkin memperebutkan wilayah), meski ukurannya lebih kecil (menurut penduduk setempat Ngoubou seukuran sapi).


Berdasarkan karakteristik yang ada, Ngoubou mungkin adalah sejenis ceratopsian yang berhasil bertahan hidup.

Ceratopsian

Pada bulan November tahun 2000, William Gibbons melakukan beberapa penelitian pendahuluan (pre-research) di Kamerun untuk masa depan Mokele-Mbembe. Dia didampingi oleh David Wetzel.

Saat berkunjung bersama dengan kelompok Pigmi, mereka diberitahu tentang seekor binatang bernama Ngoubou.

Meski kata "Ngoubou" juga merupakan kata lokal untuk badak, suku Pigmi menegaskan bahwa ini bukanlah badak biasa, karena binatang ini memiliki lebih dari satu tanduk (enam tanduk menurut satu keterangan).

Selanjutnya, suku Pigmi menyatakan bahwa ayah dari salah satu anggota suku masyarakat mereka telah membunuh satu binatang itu dengan tombak beberapa tahun yang lalu.

Penduduk setempat telah mencatat penurunan populasi dari binatang ini, membuat Ngoubou menjadi sulit ditemukan.

Gibbons mengidentifikasikan binatang tersebut dengan seekor styracosaurus, namun saat ini styracosaurus diketahui hanya mendiami Amerika Utara.

Styracosaurus

Berdasarkan penampilannya, Ngoubou juga mungkin terkait dengan Emela-Ntouka.

Fosil ceratopsian tidak ditemukan di Afrika. Sebagian besar fosilnya ditemukan di Asia Timur dan Amerika Utara, dan satu di Australia.

Bernard Heuvelmans memasukan penampakan binatang menyerupai Ngoubou dalam bukunya On the Track of Unknown Animals.

Penampakan tersebut tampaknya berasal dari The Times, oleh seorang pria bernama Lepage pada 17 November 1919, yang juga bertanggung jawab atas pembangunan perkeretaapian di Kongo Belgia.

Lepage menyatakan bahwa saat berburu di hutan hujan Kongo, "dia menemukan seekor monster luar biasa yang menyerangnya. Lepage melepas tembakan namun terpaksa harus melarikan diri, dengan monster yang mengejarnya."

"Sebelum makhluk itu menyerah dalam pengejaran, Lepage dapat mengamatinya menggunakan teropong."

"Dia mengatakan bahwa binatang itu panjangnya sekitar 24 kaki (7,3 meter) dengan moncong runcing yang panjang, dihiasi dengan gading seperti tanduk dan tanduk pendek di atas lubang hidungnya."

"Kaki depannya seperti kuda dan kuku belakangnya terbelah. Terdapat punuk bersisik di bahu monster itu."

Perlu dicatat bahwa deskripsi kaki tersebut tidak sesuai dengan dinosaurus ceratopsian.

Salah satu dugaan lain menyebutkan bahwa Ngoubou mungkin seekor sivatherium.

Sivatherium adalah jerapah prasejarah raksasa yang hidup lebih dari satu juta tahun yang lalu di Afrika dan Asia, dan telah punah sekitar 8.000 - 10.000 tahun yang lalu.

Tidak seperti jerapah yang memiliki leher panjang, sivatherium lebih mirip dengan okapi modern, namun dengan tubuh jauh lebih besar dan lebih berat.

Sivatherium

Sivatherium memiliki sepasang tonjolan menyerupai tanduk ramping (ossicone seperti tanduk rusa) yang lebar dan bercabang di kepalanya, dengan sepasang ossicone kedua yang terletak di atas matanya.

Dengan tinggi sekitar 3 meter dan perkiraan berat mencapai 1.250 kg, menjadikan sivatherium sebagai ruminansia (binatang pemamah biak) terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah.

(Sumber : Wikipedia)vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv

Legenda Ziphius

Posted by BaronNight On 11:25 PM 0 comments

 Dalam cerita rakyat abad pertengahan, Ziphius adalah makhluk raksasa yang dikatakan menyerang kapal-kapal di Laut Utara. Dikenal memiliki tubuh ikan, kepala burung hantu, bermata besar dan paruh berbentuk baji.


Nama spesiesnya berasal dari bahasa Yunani, Xiphos, yang artinya "pedang".

Dalam bahasa Latin, Ziphius berarti "seperti-pedang", hal itu mungkin mengacu pada sirip hewan itu yang dikatakan dapat menusuk lambung kapal seperti sebuah pedang, sementara paruhnya digambarkan menyerupai kepala burung hantu.

Ziphius terkadang juga disebut sebagai "burung hantu air."

Ilustrasi Ziphius

Dalam risalah Sur les Ossemens fossiles, ahli anatomi Prancis, Georges Cuvier, menggambarkan spesies tersebut berdasarkan tengkorak dalam kondisi tidak sempurna di Pantai Mediterania Perancis. 


Tengkorak itu diperoleh dari M. Raymond Gorsse pada tahun 1804, dari seorang petani yang menemukannya di pantai, pada tahun sebelumnya.

Georges Cuvier menamainya Ziphius cavirostris, dari bahasa Latin Cavus untuk "berongga" atau "cekung", yang mengacu pada cekungan dalam di tengkoraknya. 


Cuvier percaya bahwa hewan itu mewakili sisa-sisa spesies yang telah punah.


Ahli Zoologi tidak menyadari bahwa spesies ini masih berada di alam liar sampai pada tahun 1850, ketika Paul Gervais membandingkan jenis spesimen tersebut dengan spesies lain yang terdampar di Aresquiès, Hérault, pada bulan Mei di tahun yang sama, dan menemukan bahwa keduanya identik.


Tidak ada hubungan antara Paus Cuvier's beaked dengan makhluk dalam cerita abad pertengahan yang memiliki karakteristik burung hantu dan seekor ikan, yang dikenal sebagai Ziphius.

Hewan ini juga dulunya sempat dikategorikan sebagai makhluk cryptid.

Saat ini, Ziphius dikenal sebagai Cuvier's Beaked Whale, spesies paus yang tersebar luas dan melimpah, dengan populasi di seluruh dunia lebih dari 100.000 ekor.


Paus ini memiliki panjang kira-kira 5 sampai 7 meter, dengan berat sekitar 2.500 kg.


Sirip dorsalnya kecil dan melengkung, terletak di dua pertiga panjang tubuhnya.


Warna tubuhnya ada yang berwarna abu-abu gelap, sampai berwarna cokelat kemerahan. 


Umumnya memiliki bekas luka, atau bercak putih yang disebabkan oleh cookiecutter sharks. 

Bentuk sirip dorsalnya bervariasi, mulai dari segitiga hingga berbentuk sabit. 

Mereka juga dapat hidup sampai sekitar 40 tahun.


Diketahui memakan beberapa spesies cumi-cumi, dan ikan laut dalam.

Pada tahun 2014, para ilmuwan melaporkan bahwa mereka telah melacak Paus Cuvier's Beaked di lepas pantai California, dan menemukan hewan tersebut telah menyelam sampai kedalaman 2.992 meter di bawah permukaan laut, menghabiskan waktu hingga 2 jam 17 menit di bawah air, sebelum muncul kembali ke permukaan.


Hal itu menjadikan Paus Cuvier's Beaked sebagai mamalia penyelam terdalam, dan terlama yang pernah didokumentasikan.

Paus Cuvier's Beaked dikenal sebagai satu-satunya anggota genus Ziphius yang menyandang nama identitas yang legendaris.

Diketahui dapat ditemukan di utara Kepulauan Shetland bagian dari Skotlandia dan Selatan Tierra Del Fuego ujung Amerika Selatan. 


Hewan ini juga berada di perairan Tropis Pasifik Timur, di lepas pantai barat Amerika Serikat, dan di luar Hawaii.

(Sumber : cryptidz.wikia)

Ular laut raksasa terlihat di Cape Cod

Posted by BaronNight On 11:51 PM 0 comments

 Pengamat hiu profesional, Wayne Davis terkejut setelah memotret bentuk aneh berwarna gelap yang terlihat sangat mirip dengan ular laut di Cape Cod.


Dia memposting foto itu pada 4 Agustus dengan menambahkan bahwa dia menemukan seekor ular laut berukuran sangat besar yang memiliki panjang sekitar 300 meter.

Pengguna sosial media kemudian memperdebatkan foto tersebut dan banyak yang mengakui bahwa bentuk objek tersebut memang seperti terlihat monster laut.


Kepada kelompok berita McClatchy, Davis, yang juga seorang fotografer udara, mengatakan bahwa dia mengambil gambar itu dengan ponsel miliknya di atas Samudra Atlantik, dekat Nauset Beach Dunes di Cape Cod.

"Ya, foto itu 100 persen asli, tetapi itu kemungkinan bukan seekor monster."

"Bagi saya itu terlihat seperti naga Cina, tetapi ini adalah kelompok dari ikan pogies atau menhaden yang memanjang. Atau seekor ulat laut, karena itu memiliki ekor yang cukup panjang."

Davis pun mengatakan menikmati perdebatan di media sosial :

"Saya telah mencoba menertawakan rekasi di Facebook, termasuk di mana mereka mengatakan itu tidak terlihat seperti sekelompok ikan yang pernah mereka lihat sebelumnya."

Saya bertanya : "Berapa banyak kelompok ikan yang pernah anda lihat ? Saya bisa menunjukkan kepada anda hal-hal di lautan yang tidak pernah anda ketahui sebelumnya."

Contoh kelompok ikan yang terlihat seperti tumpahan minyak

(Sumber : Is this a sea serpent or a very strange school of fish)


Sejak tahun 2006 silam, Pluto telah kehilangan gelarnya sebagai planet di dalam Tata Surya (Solar System) kita dan dikategorikan sebagai “planet katai” atau benda langit berukuran lebih kecil dari planet.

Mengingat hingga kini tidak ada planet besar lain di Tata Surya yang lebih jauh selain planet katai Pluto, maka ilmuwan dunia memutuskan Tata Surya kita hanya mempunyai 8 planet saja. Maka planet Neptunus pun dinobatkan sebagai planet terluar.

Namun, hal itu sepertinya bakal berubah. Usut punya usut, ahli astronomi dari Universitas Cambridge dan Universitas Madrid telah menemukan tanda-tanda dari keberadaan planet lain, di luar Pluto.

Semua itu berawal saat ilmuwan mengetahui pola gerakan aneh pada planet-planet kerdil di sekitar Pluto yang biasa disebut ‘ETNO’. Lintasan planet ETNO baru-baru ini diketahui mempunyai kecenderungan untuk berubah-ubah, layaknya terkena gaya gravitasi sebuah planet besar.

Two Planets behind Pluto

Dua Planet Besar misterius dibelakang Pluto,

“Dari perubahan orbit (lintasan) planet ETNO yang tidak diperkirakan sebelumnya itu, membuat kami yakin ada dorongan dari benda langit lain. Dorongan itu juga mengubah susunan planet ETNO,” ujar Carlos de la Fuente Marcos, ahli astronomi dari Universitas Madrid, (15/01/2015).

Dr. Marcos pun menduga sumber dorongan dahsyat itu berasal dari planet misterius. Bahkan, dia mengatakan bila setidaknya ada lebih dari satu planet misterius yang mampu menyebabkan planet-planet kerdil ETNO berubah lintasannya!

“Jumlah pastinya belum pasti mengingat data masih terbatas, namun perhitungan kami menunjukkan setidaknya ada dua planet baru bahkan lebih di Tata Surya kita,” tambah Dr. Marcos.

new solar system outer planet-X

New view of the Outer Solar System.

Sebelumnya, ilmuwan memang mempunyai teori bila tidak ada planet yang mampu mempunyai lintasan melingkar di luar planet Neptunus. Lintasan melingkar dikenal sebagai salah satu tanda bahwa planet tersebut mengelilingi matahari dan menjadi bagian Tata Surya kita.

Akan tetapi, kemudian ditemukanlah Pluto yang berhasil membantah teori itu. Meski akhirnya Pluto sendiri dinyatakan tidak lagi memenuhi ‘syarat’ sebagai sebuah planet karena ukurannya terlalu kecil.

Planet-X, Nibiru dan Harcobulus

Bila prediksi ilmuwan akan adanya dua planet lain yang berada dalam Tata Surya kita tenyata benar, sekali lagi teori tak adanya planet besar dibelakang Puto akan terbantahkan. Selain itu, penemuan itu juga akan merubah susunan planet yang ada di Tata Surya saat ini, bukan lagi 8 planet namun 10 planet.

Tapi itu pun harus dapat dilihat dulu sebesar apa ukuran planetnya. Apakah keberadaan planet misterius ini yang membuat konspirasi selama ini, mengenai sebuah planet yang tak bernama, lalu dinamakan sebagai “Planet-X”? Banyak konspirasi hingga penamaan Planet-X ini, dan menyebutkannya sebagai Planet Nibiru atau Planet Anunnaki atau Planet Harcobulus.

Entah apa planet-planet itu berbeda atau hanya satu, namun yang jelas banyak peneliti, ilmuwan, astronomis hingga saintis yang menduga bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa keberadaan “Planet Besar” itu bisa jadi memang ada.

Planet-X Nibiru effect

Planet-X Nibiru effect

Bagi ilmuwan, Planet-X memang banyak menuai kontroversi dan konspirasi selama ini. Planet misterius ini disinyalir memiliki lintasan sangat elips bagaikan lintasan komet. Oleh karenanya, maka ia butuh ribuan tahun untuk kembali lagi mendekati matahari lalu mengelilinginya dan kemudian kembali menjauh.

Planet-X inilah yang dituduh dapat menyebabkan “kiamat kecil” karena terancamnya planet-planet lain di Tata Surya akibat ukurannya yang sangat besar maka gravitasinya juga sangat besar.

Gravitasinya dapat “merusak” jalur planet lain bahkan lintasan dan atmosfir hingga gravitasi planet-planet lain termasuk Bumi jika Planet-X masuk dari luar Pluto untuk kembali lagi mendekati Matahari, setelah ribuan tahun ia menjauh. Mungkinkah dorongan-dorongan gravitasi yang mengubah susunan planet ETNO adalah akibat dari keberadaan Planet-X? Jika benar, selamat datang hari kiamat. (Daily Mail).


 

 Tulisan ini adalah permintaan dari beberapa orang yang meminta saya untuk menulis tentang reaktor nuklir zaman purba. Seperti yang kita ketahui, di internet beredar kisah-kisah mengenai adanya ledakan nuklir zaman purba yang masih menjadi teka-teki. Bukti-bukti dimunculkan, dari sebuah pertambangan di Oklo, kota mati di Mohenjo Daro dan Harappa hingga ke sebuah kawah raksasa di Bombay. Tapi apakah ledakan nuklir zaman purba benar-benar ada ?


Mungkin beberapa dari anda sudah pernah membaca kisah ini sebelumnya. Bagi yang belum, mungkin akan menjadi sedikit membingungkan. Kisahnya begini :

Dikisahkan bahwa para arkeolog menemukan bukti-bukti bahwa pernah terjadi perang nuklir di zaman purba. Jadi, teknologi nuklir sebenarnya sudah dikenal oleh nenek moyang kita. Benarkah demikian ? Beberapa sumber di internet mengutip sebuah paragraf dari kitab yang diklaim sebagai bagian dari kutipan Mahabharata untuk membuktikan adanya perang nuklir pada zaman purba. Namun, masalahnya satu, sebagian besar kisah yang anda baca di internet adalah hoax !

Saya mengatakan "sebagian besar hoax" karena memang tidak semuanya hoax. Saya akan menunjukkan kepada anda yang mana hoax dan yang bukan.

PERBEDAAN REAKTOR DAN LEDAKAN NUKLIR

Pertama, kisah ini harus dibagi menjadi dua bagian, yaitu REAKTOR NUKLIR purba dan LEDAKAN NUKLIR purba. Banyak orang tidak mengetahui perbedaan ini sehingga mereka mencampuradukkan kisah reaktor nuklir purba dengan ledakan nuklir purba.

REAKTOR NUKLIR adalah sebuah fasilitas atau alat dimana reaksi berantai nuklir diinisiasi, dikendalikan dan ditahan dalam kondisi tetap. Sedangkan LEDAKAN NUKLIR adalah sebuah reaksi berantai yang tidak terkontrol yang berasal dari bom nuklir. Jadi sebuah REAKTOR nuklir dapat digunakan untuk menghasilkan BOM nuklir yang dapat menjadi LEDAKAN nuklir. Sangat berbeda kan ?

Nah, untuk mempermudahnya, saya akan mengatakannya begini, Kisah REAKTOR NUKLIR purba, benar adanya. Kisah LEDAKAN NUKLIR purba adalah hoax.

REAKTOR NUKLIR PURBA

Kisah Reaktor nuklir zaman purba bermula pada tahun 1972. Saat itu, di fasilitas pengolahan bahan bakar nuklir Pierrelatte, Ilmuwan Perancis bernama Bougzigues sedang bekerja melakukan analisa rutin terhadap uranium yang telah diekstrak dari biji uranium. kemudian ia menyadari sesuatu yang aneh dari biji uranium yang ditelitinya.

Uranium memiliki tiga isotop yang memiliki massa atom yang berbeda dengan proporsi yang berbeda, yaitu : U 238 sebanyak 99.274%, U 235 sebanyak 0.720% dan U 234 sebanyak 0.005%.

Uranium 235 adalah uranium yang paling dicari diseluruh dunia karena kemampuannya menahan reaksi nuklir dan uranium inilah yang dipakai di reaktor nuklir modern. Dimanapun di bumi ini, atom uranium 235 membentuk 0,720 persen dari total uranium. Namun sampel yang dipegang olehnya hanya memiliki 0,717 persen. Ini menunjukkan bahwa sampel uranium ini pernah mengalami reaksi pelepasan energi (reaksi fisi). Badan tenaga atom Perancis segera bergerak untuk menyelidiki penyebabnya. Sampel itu dilacak hingga ke sebuah pertambangan di Oklo, Gabon, Afrika. Para ilmuwan bergegas ke Oklo. Penelitian lanjutan yang dilakukan menemukan ada enam belas lokasi yang berfungsi sama seperti reaktor nuklir modern dan reaktor purba itu diperkirakan berumur 2 milyar tahun.

Bagaimana Oklo bisa berfungsi seperti reaktor nuklir purba ? Badan tenaga atom Perancis berusaha mencari jawabannya. Dan kemudian mereka mendapatkan jawabannya dari sebuah tulisan tahun 1956 yang dibuat oleh Paul Kazuo Kuroda, seorang ahli kimia dari universitas Arkansas. Kuroda mengatakan apabila jumlah U235 cukup banyak dan ada moderator neutron seperti aliran air tanah, maka reaktor nuklir alami bisa terjadi. Kondisi pertambangan Oklo menyerupai apa yang diprediksi Kuroda.

Misteri reaktor nuklir purba sebenarnya telah terjawab secara ilmiah oleh Paul Kuroda, jadi faktor misterinya boleh dibilang hampir lenyap.

LEDAKAN NUKLIR PURBA

Sekarang kita akan melihat kisah LEDAKAN NUKLIR purba yang adalah hoax. Kisah ini sering digabungkan dengan reaktor Oklo karena ketidaktahuan mengenai perbedaan antara reaktor dengan ledakan nuklir. Kita mulai dari hoax pertama.

Hoax Pertama
Di internet, beredar paragraf yang diakui berasal dari kitab Mahabharata yang dikatakan mendeskripsikan dan membuktikan adanya perang (ledakan) nuklir di zaman purba. Saya menemukan paragraf ini dikutip banyak web atau blog yang membahas reaktor nuklir purba. Saya menerjemahkannya dan inilah bunyi paragraf itu :

"Gurkha, menerbangkan vimana (pesawat) yang kuat dan cepat melontarkan sebuah proyektil (rudal) yang diisi dengan kekuatan alam semesta (nuklir). pijaran tiang api dan asap sama terangnya dengan cahaya 10.000 matahari bangkit dengan seluruh kemegahannya. Itu adalah senjata yang tidak dikenal, sebuah petir besi, raksasa pembawa pesan kematian yang menjadikan seluruh suku Vrishnis dan Andhakas menjadi abu. Mayat-mayat menjadi begitu hangus hingga tidak dapat dikenali lagi. Rambut dan kuku berjatuhan, keramik tanah liat pecah tanpa sebab yang jelas dan burung-burung berubah menjadi putih...setelah beberapa jam, semua bahan makanan tercemar (radiasi)...untuk menyelamatkan diri dari api ini, para tentara melompat kedalam arus air untuk membersihkan diri mereka dan peralatannya. (Mahabharata - 6.500 SM? )

Nah, masalahnya adalah kitab Mahabharata tidak pernah memuat paragraf itu di dalamnya. Anda boleh mencarinya di internet lewat google.

Hoax kedua - Mohenjodaro, Harappa dan Rajashtan
Disebut bahwa di kota Mohenjodaro dan Harappa, para ilmuwan menemukan kota-kota kuno dengan kerangka yang berserakan di jalan-jalan, kebanyakan terlihat berpegangan tangan dijalan-jalan, ini menunjukkan kematian mendatangi mereka dengan tiba-tiba. Dan umur kerangka ini ribuan tahun. Dan kerangka-kerangka ini memiliki kadar radioaktif tinggi yang sama dengan korban bom Hiroshima Nagasaki.

Sedangkan di Rajasthan disebut bahwa telah ditemukan lapisan debu radioaktif yang meliputi area seluas tiga mil persegi di sepuluh mil sebelah barat Jodhpur. Penelitian yang menemukan Radioaktif ini dilakukan setelah para peneliti melihat adanya tingkat cacat yang tinggi pada bayi yang baru lahir di wilayah itu dan banyaknya penduduk lokal yang menderita kanker. Level radiasi di tempat itu sangat tinggi sehingga peneliti meminta pemerintah india mengisolasi wilayah itu.

Jika anda menelusuri website-website pemerintah atau website swasta di mohenjodaro, Harappa dan Rajashtan, tidak ada satupun yang pernah menyebut adanya penemuan-penemuan kerangka tersebut. Website-website arkeologi juga tidak pernah menyebut hasil penemuan ini. Kisah "penemuan" ini hanya beredar di website di luar India. Bahkan orang-orang India yang tinggal di wilayah Jodhpur mengaku bahwa ia tidak pernah tahu ada penemuan-penemuan itu. Memang ada beberapa tempat di India yang mengandung radiasi, namun itu adalah akibat percobaan nuklir India di masa modern ini. Seorang India pernah menulis bahwa kisah-kisah ledakan ini tidak layak beredar di India.

Hoax ketiga - kawah raksasa Bombay
Disebut bahwa kawah raksasa di Bombay yang bernama kawah Lonar adalah bukti ledakan nuklir purba. Kawah itu terbentuk dari lapisan batu basalt setebal 600-700 meter. Diameter kawah itu sekitar 2.154 meter dan dalamnya sekitar 150 meter, berlokasi di sekitar 400 kilometer timur laut Bombay. Kawah tersebut diperkirakan berumur 50.000 tahun

Belakangan, para ilmuwan menemukan bahwa kawah itu diakibatkan oleh sebuah komet, bukan ledakan nuklir. (Sebenarnya ini tidak bisa disebut hoax, karena kawah tersebut memang ada, tapi saya memasukkannya untuk mempermudah pembahasan).

KESIMPULAN

REAKTOR NUKLIR purba memang ada dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Sedangkan LEDAKAN NUKLIR purba adalah hoax yang beredar di internet entah untuk tujuan apa. Oh ya, satu lagi, jika anda mencari di wikipedia dengan kata kunci "natural nuclear fission reactor" maka anda akan menemukan kisah tentang oklo, tapi tidak tentang mohenjo Daro dan kawan-kawan. Wikipedia is right !!!!

(twitscope.wordpress.com)

 

Ditemukan Planet Dengan 1/3 Bagiannya Penuh Dengan Intan dan Berlian!!

Sebuah planet penuh “harta karun” telah ditemukan oleh sebuah tim peneliti dari AS dan Perancis. Planet baru itu berukuran dua kali lebih besar dari Bumi dan sebagian besar planet ini terdiri dari berlian, maka para astronom menjulukinya sebagai “Diamond Planet” atau Planet Berlian.

Planet yang diberi nama 55 Cancri-e, dikategorikan sebagai “Bumi Besar” (super-Earth), karena memiliki radius dua kali lipat dari Bumi dan delapan kali lebih berat dari Bumi dan mengorbit bintang bernama 55 Cancri.

Kenapa planet ini memakai huruf “e” , karena planet ini merupakan planet ke-5 dari planet terdekat dengan mataharinya. Jika suatu bintang memiliki planet terdekat maka akan diberi nama sesuai nama bintang tersebut, namun ditambah dengan huruf “a” , dan planet kedua akan diberi inisial “b” lalu “c” dan begitu seterusnya.

Planet 55 Cancri-e adalah satu dari lima planet yang mengorbit pada bintang seperti matahari, bernama 55 Cancri di gugus bintang Cancer dan mengorbit sangat cepat hanya dalam waktu 18 jam, jauh lebih cepat dari Bumi yang mengorbit Matahari dalam waktu 365 hari.

Ilustrasi artis menunjukkan Planet 55 Cancri-e yang kaya berlian. Planet 55 Cancri-e adalah planet kelima yang mengorbit bintang 55 Cancri.

Planet ini diyakini memiliki kepadatan yang sama dengan Bumi. Padahal, sebelumnya, planet dengan kandungan berlian yang besar dianggap lebih padat ketimbang Bumi. Akan tetapi, suhu planet ini luar biasa panas dengan temperatur permukaannya mencapai 1.648 derajat Celsius dan tak mungkin dapat ditinggali manusia.

“Permukaan planet ini terdiri atas grafit dan berlian, bukan air dan granit,” kata peneliti asal Universitas Yale, AS, Nikku Madhusudhan.

Studi yang dilakukan Madhusudhan dan Olivier Mousis dari Institut Penelitian Astrofisikan dan Planetologi, Toulouse, Perancis, itu menyimpulkan sepertiga massa planet itu adalah berlian. Sepertiga massa planet ini setara dengan tiga massa Bumi.

Planet-planet berlian sudah pernah terlihat sebelumnya pada 2004, tetapi inilah kali pertama sebuah planet berlian mengelilingi bintang semacam matahari dan diteliti lebih detail.

“Ini adalah penelitian pertama kami terhadap sebuah planet berbatu yang pada dasarnya memiliki struktur berbeda dengan Bumi,” ungkap Madhusudhan.

Madhusudhan melanjutkan penemuan planet yang kaya karbon berarti planet-planet karang yang jauh tak bisa lagi diasumsikan memiliki kandungan kimia, interior, atmosfer, atau kandungan biologi yang mirip Bumi.

Lokasi bintang 55 Cancri, bisa dilihat dengan mata telanjang di konstelasi Cancer.

Penelitian menunjukkan, planet itu tak punya kandungan air sama sekali, mayoritas komposisinya adalah karbon (berlian dan grafit), besi, silikon karbida, dan mungkin, sejumlah silikat.

“Sebaliknya interior Bumi kaya oksigen, namun miskin karbon, kurang dari seperseribu massanya,” kata penulis lain, ahli geofisika dari Yale, Kanani Lee.

Planet ini kali pertama diobservasi saat mengorbit ke bintangnya tahun lalu, memungkinkan para astronom untuk mengukur radiusnya untuk pertama kali.

Informasi tersebut, dikombinasikan dengan estimasi massanya memungkinkan Madhusudhan dan timnya memperkirakan susunan kimianya.

Sementara itu, pakar astronomi Universitas Princeton, David Spergel, mengatakan, penelitian atas struktur dasar dan sejarah sebuah planet menjadi mudah jika massa dan usia planet itu diketahui.

“Planet-planet ini jauh lebih rumit. Planet berlian ini adalah salah satu contoh kekayaan alam semesta yang sewaktu-waktu bisa ditemukan saat kita mengeksplorasi planet-planet di sekitar bintang terdekat,” kata Spergel.

Kata-kata “dekat” adalah konsep yang sangat relatif dalam astronomi. Sebagai contoh, planet baru ini berjarak 40 tahun cahaya atau sekitar 230 triliun mil dari Bumi. Namun bintangnya 55 Cancri, bisa terlihat dengan mata telanjang di konstelasi Cancer. Akan lebih baik lagi jika dilihat menggunakan teropong atau teleskop.

Sementara, David Spergel, profesor astronomi ketua ilmu astrofisika di Princeton University mengatakan, “Bumi Super yang kaya berlian itu adalah salah satu contoh temuan ‘harta’ yang menanti kita saat kita memulai eksplorasi planet di bintang-bintang terdekat.”