Mereka yang punya pengalaman mendekati kematian kerap bercerita melihat sinar yang sangat terang atau berjalan melintasi lorong cahaya, sebelum akhirnya tersadar dan kembali ke dunia nyata. Fenomena yang masih diselimuti kabut misteri itu mulai sedikit terkuak.

Satu dari 10 pasien penyakit jantung yang mendapat serangan jantung dilaporkan sering mengalami fenomena cahaya, atau merasakan damai dan ketenangan yang luar biasa.

 Para ahli dalam laporannya di jurnal Critical Care mengatakan, fenomena cahaya tersebut diduga berasal dari karbondioksida. Hasil uji pada 52 pasien penyakit jantung didapati bahwa kadar gas buang gas dalam tubuh orang yang hampir meninggal rata-rata lebih tinggi dari 11.

Pengalaman bersentuhan dengan "dunia sana" itu, menurut para ahli, disebabkan karena matinya sel-sel otak akibat kekurangan oksigen (anoxia). Pendapat lain menyebutkan, hal itu terjadi karena tingginya kadar karbondioksida dalam tubuh orang yang hampir mati.

Studi sebelumnya menemukan bahwa pemberian napas bantuan dengan karbondioksida bisa menimbulkan rasa halusinasi yang mirip dengan pengalaman orang-orang yang mati suri tersebut. Studi lain menyebutkan, efek pembiusan dalam operasi juga bisa menimbulkan halusinasi.

Namun, belum diketahui mengapa dalam tubuh pasien serangan jantung terdapat kadar karbondioksida yang tinggi. "Ini adalah bagian lain dari teka-teki yang harus dipecahkan," kata Zalika Klemenc-Ketis, salah seorang peneliti.

Ahli jantung, Dr Pim van Lommel, yang juga pernah mengalami mati suri, mengatakan, fenomena cahaya adalah misteri besar dalam hidup manusia. "Sampai saat ini belum ada kajian ilmiah yang bisa menjelaskannya secara memuaskan," katanya.

0 Responses "Misteri di Balik Fenomena Lorong Cahaya yang Muncul Menjelang Kematian"

Post a Comment