Jika seseorang mengajukan pertanyaan: “Apakah orang Romawi dapat membuat kapal raksasa berteknologi tinggi?” Anda mungkin akan menjawab tidak. Sulit untuk membayangkan teknologi pembuatan kapal yang canggih di masa itu. Sebagian besar sejarawan memiliki pendapat yang sama dan mengabaikan deskripsi tentang kapal besar yang ada pada teks kuno. Pendapatnya pun disanggah dengan penemuan kapal Nemi milik Caligula. Kapal Nemi, ketika teknologi berpadu dengan kegilaan kaisar Romawi Caligula.
Dua ribu tahun yang lalu, kaisar Romawi yang bejat, Caligula, memerintahkan pembangunan dua kapal tongkang besar. Kedua kapal tersebut mengapung di Danau Nemi yang relatif kecil. Di sanalah ia akan berpesta pora menghabiskan waktu dan hartanya selama musim panas..
Setelah menjadi kaisar, Caligula langsung berfoya-foya, menikmati segala kemewahan. Hanya dalam satu tahun, Caligula menghabiskan 2,7 miliar sestertii yang ditinggalkan oleh pamannya, Kaisar Romawi Tiberius. Sebagai perbandingan, pada saat itu, sepotong roti berharga setengah sestertium.
Caligula menghabiskan uang untuk hal-hal yang mungkin dianggap “gila”. Misalnya, ia membangun jembatan ponton sepanjang tiga kilometer melintasi Teluk Baiae. Tujuannya supaya si kaisar gila ini bisa menunggang kuda melintasi laut.
Kapal di Danau Nemi, peninggalan kaisar megalomania
Dua kapal besar yang dibangun di Danau Nemi, yang terletak tiga puluh kilometer selatan Roma, Italia. Danau Nemi adalah danau kawah kecil dan dangkal di Perbukitan Alban. Tempat ini telah lama menjadi tempat liburan bagi orang Romawi. Di sini, orang Romawi bisa menghindari teriknya musim panas di Italia.
Kaisar Caligula, seperti pendahulunya Kaisar Tiberius, suka menghabiskan musim panasnya dengan berlayar di Danau Nemi.
“Kedua kapal ini, yang dijuluki kapal Nemi, termasuk di antara kapal kuno terbesar,” ungkap Matteo Damiani di laman Weird Italy.
Caligula memesan dua kapal besar yang akan digunakan selama liburannya. Satu kapal merupakan kuil terapung yang didedikasikan untuk dewi Diana. Yang lainnya adalah istana mengapung yang digunakan untuk pesta pora.
Kedua kapal berukuran hampir sama, dengan satu sedikit lebih besar dari yang lain. Yang lebih besar disebut prima nave (kapal pertama) dan yang lebih kecil disebut seconda nave (kapal kedua).
Kapal Nemi sangat besar. Kapal pertama memiliki panjang tujuh puluh meter dan lebar dua puluh meter. Yang kedua memiliki panjang tujuh puluh tiga meter dan lebar dua puluh empat meter.
Keduanya secara permanen berlabuh di tengah danau. Caligula dan rombongannya menggunakan kapal pertama untuk melakukan perjalanan dari pantai ke kapal kedua dan kembali. Kedua kapal berfungsi sebagai yacht pribadi sang kaisar.
Karena kegemarannya akan kemewahan, kapalnya pun dihiasi dengan emas dan permata, mosaik, dan patung. Tanaman merambat dan pohon buah-buahan tumbuh di atas kapal. Bayangkan sebuah istana kekaisaran yang mengapung di tengah danau, seperti itulah kapal milik Caligula.
Kapal Nemi ini dilengkapi dengan perabotan mewah, kamar mandi, dan bahkan air panas. Sistem perpipaan terdiri dari pipa timah, keran, dan katup.
Kapal Nemi adalah tempat pesta pora Caligula yang melibatkan istri senator dan bahkan saudara perempuannya sendiri.
Kapal yang tidak digunakan untuk berlayar
Tidak memiliki alat penggerak seperti layar, kapal Nemi dimaksudkan untuk berlabuh saja. Dayung besar dan dayung panjang yang ada hanya digunakan untuk mengarahkan kapal.
Terlepas dari biaya yang sangat besar untuk pembangunannya, istana terapung ini hanya bertahan untuk waktu yang singkat. “Kemungkinan besar satu atau dua tahun, sebelum empat tahun pemerintahan Caligula berakhir,” tambah Damiani. Dia dibunuh oleh aliansi Garda Praetoria dan pada tahun 41 Masehi.
Tak lama setelah kematiannya, semua hal yang berhubungan dengan Caligula dimusnahkan. Kapal-kapal mewahnya pun ditenggelamkan.
Penemuan kapal Nemi mengungkapkan kemajuan teknologi yang diyakini ditemukan berabad-abad kemudian. Juga membantah klaim sejarawan yang menganggap bahwa bangsa Romawi tidak dapat membuat kapal sebesar itu.
Misalnya, salah satu jangkar yang digunakan adalah dari jenis yang disebut jangkar Admiralty. Jangkar ini resmi ditemukan pada tahun 1841. Contoh pompa air tertua untuk mengeluarkan air dari kapal ditemukan di kapal Nemi. Pompa ini dioperasikan dengan gagang engkol, yang juga merupakan engkol tertua yang pernah ditemukan
Sepeninggal Caligula, kapal-kapal mewahnya dilucuti dan sengaja ditenggelamkan. Kapal Caligula hilang, tetapi tidak dilupakan.
Sepanjang periode abad pertengahan, nelayan setempat menggunakan pengait untuk menarik potongan kapal dan artefak kecil. Temuan-temuan kecil itu mereka jual kepada wisatawan.
Upaya memulihkan kapal-kapal Nemi
Upaya pertama untuk memulihkan kapal ditugaskan oleh Paus Prospero Colonna pada pertengahan 1400-an. Sebuah platform terapung dibuat dan penyelam ahli yang dibawa dari Genoa dikirim ke bawah. Tapi kapal-kapal itu terlalu besar untuk dibawa ke permukaan. Yang mereka lakukan hanyalah merobek beberapa papan.
Upaya kedua terjadi pada tahun 1535 di bawah arahan dari Francesco De Marchi. Dia secara pribadi terjun ke danau menggunakan lonceng selam. Saat itu, ia menemukan banyak benda-benda marmer, perunggu, tembaga, dan timah.
Semua upaya tidak berhasil sampai tahun 1929 ketika diktator Italia Benito Mussolini mengeringkan danau. Sebagai pecinta kebudayaan Romawi, ia memulihkan kedua keajaiban kuno tersebut.
Mussolini menempatkan kedua kapal tersebut ke dalam museum sebagai bukti kebesaran Kekaisaran Romawi.
Sayangnya, di akhir Perang Dunia II terjadi bencana. “Pada tanggal 31 Mei 1944, pasukan Jerman yang mundur menghancurkan museum dan kedua kapal terbakar,” ungkap Peter Preskar di laman History of Yesterday.
Beberapa barang yang berhasil diselamatkan dari kapal Nemi sekarang dipajang di Museum Nasional Romawi di Roma, Italia.
Kapal Nemi berhasil memesona dunia, sama seperti pemiliknya yang terkenal itu. Sulit untuk menerima bahwa kedua keajaiban teknik kuno ini hancur setelah tersembunyi selama 2.000 tahun.
Pada tahun 1995, orang Italia memprakarsai Proyek Diana untuk membangun kembali kapal pertama. Sayangnya, kegiatan berhenti pada tahun 2011.
Akankah kita dapat menikmati dan mengagumi raksasa-raksasa dari zaman Romawi ini?
0 Responses "Kapal Nemi: Teknologi Berpadu dengan Kegilaan Kaisar Romawi Caligula"
Post a Comment